contoh Story Board Serta cara pengambilan gambarnya

Contoh Story Board

Dalam membuat sebuah film tentunya membutuhkan naskah sebuah cerita filem, karna didalam naskah terdapat semua adegan yang telah dicatat dan mengandung isi latar cerita..

contoh story board
nah sobat kebetulan sekali  Pada kesempatan kali ini admind akan berbagi Pengetahuan kepada sobat tentang sebuah contoh Film pendek, nah filem pendek ini merupakan hasil dari admin di waktu sekolah Smk, pasti penasarankan, ok langsung saja admin membahasnya, Simak baik-baikya sobat:





Judul Film (sebagai contoh)

Murid Kapan Dewasa

Crew
Sutradara    : . . . . . . . . . . .
Produser    : . . . . . . . . . . .
Cameraman    : . . . . . . . . . . .
Editor        : . . . . . . . . . . .
Segmen    :. . . . . . . . . . .
Duration    :. . . . . . Menit
    Pemeran:
Nama Casting        Peran
. . . . . . . . . . .        :Peran utama
. . . . . . . . . . .        :Protagonis
. . . . . . . . . . .        :Antagonis
. . . . . . . . . . .        :Tirtagonis


Judul: Murid  Kapan Dewasa?

Synopsis

Kisah ini menceritakan tentang perjuangan seorang guru yang memiliki keinginan yang besar untuk merubah sifat dan karakter anak muridnya, ia ingin anak muridnya yang masih memiliki pemikiran kanak-kanak itu berubah untuk menjadi seseoarang yang bisa berfikir menjadi lebih dewasa.

Scane 1

Camera: Medium close Up
Properti: Seragam Sekolah, Motor, dan gerbang sekolah.

Di pagi hari, terlihat beberapa murid berdiri di depan pintu gerbang sekolah karna terlambat.
Dewi:”buka gerbangnya pak,!!!” Teriak, sambil tangan berpegang rangkaian besi gerbang. Berharap pintu dibukakan.

Pak Satpam:”Siapa suruh Terlambat” keluar dari pos satpam.
Dewi:”saya rumahnya jauh lo pak, tadi juga bangunnya kesiangan.”
Pak Satpam:”Kalo tahu rumahnya jauh, seharusnya berangkat lebih awal.”
Dewi:”iya tahu, tapikan..” belom selesai ngomong sudah dipotong pak satpam.
Pak Satpam:”Gak, ada tapi-tapi, pulang lagi sana!!!ini  Pelajaran buat kalian”
Dewi: Membalikan badan “Huhhhh, dasar satpam nyebelin.”

Scane 2

Camera: Medium Close Up, Full Shot
Properti: Seragam Guru, Kursi, Meja, dan Hp.

Diwaktu jam istrirahat Didalam sebuah kantor sudah ada Bapak Agung, Ibu Dewi dan Ibu Hesti yang sedang ngobrol-ngobrol sambil menunggu jam belajar masuk kembali .

Pak Agung:”Gimana ya bu? Tagihan listrik 2bulan belom dibayar, SPP anak hari senin harus sudah lunas. HUHhhhhh…” dengan muka cemberut.
Bu Dewi:”yang sabar pak, 2 minggu lagi gajian”
Pak Agung:”2 minggu- 2minggu, nanti kalo udah 2 minggu diundur lagi.  Kalo gini terus mau dikasih makan apa keluarga saya buk-buk.”
Bu Dewi: mendengar kata-kata pak agung. Buk dewi langsung mengarahkan badannya kearah pak agung dan menyatukan kedua tangan menunjukan sikap empatinya  ”ya allah pak,bapak yang sabar ya. insya allah kok semua perjuangan kita ini bakalan ada hikmahnya.”
Pak Agung:”amin ya allah.”
Kemudian datang Bapak makhfud….
Pak Makhfud:”Assalamualaikum….”
Pak Agung & Ibu Dewi:” Waalaium salam….”
Pak Makhfud:”Kok malah masih duduk-duduk santai, Udah waktunya ngajar lagi. Kenteng buk dew belnya…”
Bu Dewi:” O.iya maaf pak ” sambil beranjak mau bunyikan bel.

    Setengah perjalanan bu dewi mau membunyikan bel, pak agung menghentikan langkah buk dewi.
Pak Agung:”Tunggu buk, Emhhhh kentengnya 4 kali ya. Soalnya pak mihsan sms suruh ngasih tahu sama anak-anak yang belom ngelunasi uang gedung tahunan suruh segera bayar.
Bu dewi:”O.iya Pak.”

Scane 3

Camera: Full Shot dan Medium close up.
Properti:
Setelah Bel dibunyikan 4kali, dan anak-anak berkumpul. Segera pak agung memberikan pengumuman kepada anak-anak soal pelunasan uang gedung tahunan.
Pak Agung:” Assalamualaikum WR.WB”
Siswa/wi: “walaikum Salam WR.WB”
Pak Agung:” Bapak kumpulkan kalian disini, karna ingin memberitahu, kalau pagar sama gedung lab sekolah kan udah mau selesai, jadi pak mihsan berpesan kepada kalian semua. bagi yang belom melunasi uang gedung tahun ini,. Mohon segera lunasi ya. Supaya untuk kedepannya bias lancar.”
Siswa/wi:” iyaaaaaaaaaaaaa paaaaaaaak”
Pak Agung:” yaudahhhh, Cuma ini yang ingin bapak sampaikan. kembali kekelas masing-masing”.

Scane 4.

Camera: Full Shot dan Medium close up.
Properti: Bedak dan jajan.
    Setelah pengumuman selesai, para siswa/wi bubar meninggalkan tempat,.dan anita, nadia, suranto, membahas kembali tentang pengumuman itu.
Eka:” ichhhhh dari pada dipake buat bayar sekolah mending dibeliin bedak, apaan katanya sekolah gratis tapi kok malah tiap tahunnya disuruh bayar”
Winda:” bener nit mendingan dipake buat beli jajan juga yahhh, perut bias kenyang dan lidahpun bergoyang jhahahahahaha”
Aldi:” Asteghfirullah cah-cahhhh,. Orang sekolah juga minta uangnya dipake buat kenyamanan kita sendiri kok. Buat bangun pagar sama lab sekolah, kok kalian koment aja kerjaannya.”
Eka:” tapi suranto bedak saya itu sudah habis lohhh, mumpung ada alesan buat minta uang sama bapak juga, yahhh walaupun entah nantinya uang buat bayar gedung sekolah sendiri bingung dari mana lagi. ”
Aldi:”Assteghfirullah kamu lebih mentingin bedak dari pada sekolahmu nit? Lagi pula emang kamu gak kasian nit sama orang tuamu yang susah payah nyari duit buat biaya kamu sekolah?”
Winda: langsung jawab “yahhh kalo orang tua saya mahhh gak susah ya kalo nyari duit. kalo saya perlu sesuatu, tinggal ngomong sama bapak, terus bapak buka dompet, dikasih dehhhh duitnya”
Aldi:” iya-iya percaya Nad kalo orang tuamu gk susah nyari duit, tapi emang orang tuamu gk marah kalo uang yang seharusnya dipake buat bayar gedung sekolah, malah kamu pake buat beli bedak sama jajan?.”
Eka:”ya kalo marah tinggal didengerin donk, apa susahnya sichhh.? orang saya juga punya kuping…”
    Disamping anita, nadia dan Suranto berbincang-bincang. Ada dua anak yang manjat tembok karna ingin bolos,. Dan dan Suranto melihat meraka.
Suranto:”Woy Kalian mau kemana,…??” (Suranto berdiri dari posisi duduknya,. Tetapi kedua anak tadi keburu keluar tembok.mengetahui hal itu, Suranto menggelengkan kepala).

Scane 5.

Camera: Medium Close up, Penning
Properti: perlengkapan alat belajar.
Lalu Mereka masuk kekelas mengikuti pelajaran dari ibu dewi, ditengah-tengah pelajaran seperti biasa banyak dari siswa/wi lebih mementingkan tidur dan ngombrol sendiri dari pada mendengarkan penjelasan dari guru.
Buk Dewi:”kalian maksud dengan apa yang ibu jelaskan” bu dewi bertanya kepada murid. Dan murid tidak ada yang menjawab.
Bu Dewi:”anak-anak apakah kalian maksud dengan apa yang ibu jelaskan tadi?” dipertanyaan kedua bu dewi, murid tetap tidak ada yang menjawab. Semua masih dalam keadaan tidur dan ngombrol sendiri. Mengalami kejadian tersebut. Bu dewi langsung keluar kelas tanpa pamit.
    Dan melihat kemarahan bu dewi murid bukannya merasa menyesal tetapi malah ketawa-ketawa gembira.

Scane 6.

Camera: medium, mcu, Full shot
Properti:
Setelah keluar dari kelas ibu dewi menangis masuk kedalam kantor. Dan duduk ditempat duduknya. Kemudian datang ibu hesti yang sebelum mengucap salam. Sudah mengetahui kalo ibu dewi sedang menangis. Secara langsung ibu hesti menghampiri dan menyakan yang terjadi dengan ibu dewi.
Bu Hesti:” ibu dewi kenapa, ada apa buk?”
Bu Dewi: Sambil mengusap air matanya “Kenapa sichh buk, anak-anak gak suka sama saya? Kenapa mereka malah cuekkin saya kalo setiap saya mengajar, apa bu salah saya?”
Bu Hesti:” anak-anak yang mana buk, cerita sama saya.?”
Bu Dewi:”XI MM itu lo buk… saya sudah capek bu sama mereka.ngomong panjang lebar  jelasin pelajaran. Mlah mereka sama sekali gak menghargai saya. “
Bu Hesti:”memang anak-anak kelas itu,sangat susah diatur,. Sudah kelas sebelas tapi pikiran kayak anak sd, kapan murid kita berfikirnya bisa lebih dewasa.”.
    Datang Bapak Agung Dan Bapak Makhfud.
Pak Agung & Pak Makhfud:” Assalamualaikum”
Bu hesti:” Waalaikum Salam”
Pak Agung: dengan expresi heran pak agung bertanya dengan nada tinggi “kenapa sama buk Dewi?”
Bu hesti:” biasa pak kelakuan anak-anak nakal kita, gak bias diatur” sambil mengelus kepala bu dewi.
Pak Agung:” benar-benar mereka itu ya. buk hesti! panggil semua anak-anak yang sok berkuasa itu ,bakalan saya kasih Pelajaran mereka!!!. Di kira enak jadi guru,. Udah bayarannya kecil sering nunggak pula, masing tetap dibikin sengsara.” Mengepalkan tangannya karna geram.
Pak Makhfud:”Tunggu buk, !!!” sambil memegang tangan bu dewi untuk berhenti, Lalu menghampiri pak agung “Pak Agung kita harus bisa lebih bersabar lagi sama anak-anak, mereka tidak akan sadar kalo kita jelasinnya pake kekerasan. Mendingan dinasehati aja lagi.”
Pak Agung:”mau dinasehati seperti apa lagi pak, mereka itu gak bakal ngerti kalo Cuma dengan omongan. Mending langsung lapor kepala sekolah biar segera diurus”
Pak Makhfud:dengan expresi ingin meyakinkan sambil memegang pundak pak agung “ Pak percaya sama saya, suatu saat saya akan ngomong sama mereka, saya akan nasehati mereka. Dan saya yakin mereka pasti bisa ngerti pak, kasih kesempatan saya buat ngerubah mereka.”
Pak Agung: sambil melepas pegangan tangan pak makhfud dipundaknya “Terserahhhh bapak….”

Scane 7.

Camera: medium
Properti:
Keesokan harinya anita, nadia, dan josua. Duduk-duduk didepan kelas sambil menunggu jam masuk pelajaran.
Dewi:”hari ini pelajaran siapa ya?”
winda:”pak agung ya nit kalo gak salah?” bertanya sambil melihat dan mengocok-ngocok isi jajan yang dipegangnya
Eka:”anahhh iya, haduh paling sebel saya kalo bapak itu yang ngajar. Ngomel-ngomel terus, dong enggak, pusing kepala iya.” Menjawab pertanyaan nadia, sambil berkaca dikaca kecil.
Dewi:”pada mau gak belajar ya? Gimana kalau kali ini kita kerjain pak agung.”
Winda:”di diemin seperti biasa?”
Dewi:”iya….”
Eka:”kamu yakin jo,? sedangkan pak agung itukan galak banget. Kamu gak takut kalau pak agung marah?”
Dewi:”yailahhh, marahnya pak agung itu kayak mana sichhhh paling Cuma ngomel-ngomel sambil gedor-gedor meja.”
winda:”ya-iya, tapi……..” terhenti karna bingung mau ngomong apa.
Dewi:”sekarng gini. Kamu lebih milih kepala kamu tenang, rileks karena gak belajar apa marahnya pak agung sama kamu.”
Winda:”ya jelas kepala tenang and rileks lahhhhh”
Dewi:” nahhhh mangkanya itu, biar hari ini otak tenang and rileks kita bikin pak agung gak betah sama kita.”
Eka:”ya udahhh, mendingan sekarang kita kasih tahu dulu anak-anak yang lain, sebelum pak agung dateng”
Mereka berjalan masuk kelas, memberitahu kepada yang lain. Prihal rencana mereka.

Scane 8.

Beberapa menit kemudian, jam masuk sudah tiba. Pak agung mulai berjalan dari
kantor kekelas, tetapi sesampai dikelas tidak lama kemudian Pak agung Teriak Marah dan keluar kelas sampai bantik pintu dengan expresi sangat-sangat marah.
Kejadian serupa dirasakan lagi juga dengan bu dewi yang terlihat menangis ketika keluar dari kelas dan seterusnya sampai bu hesti yang terlihat kecewa sambil memonyong-monyongkan mulutnya ketika keluar dari kelas tersebut.
Dari kejadian tersebut terlihat bahwa para murid sukses mengerjai gurunya. Dan mereka tertawa gembira dibelakang kaca jendela .

Scane 9.

Camera: Medium, Full Shot dan Follow
Properti: peralatan Belajar
Rencana murid untuk mengerjai gurunya, terus berlangsung. Sampai hal serupa dirasakan juga dengan bapak makhfud.
    Pak makhfud memasuki kelas.
Pak Mahfud:”Assalamualaikum”
Murid:”Walalaikum salam”
Pak makhfud:”materi kita sudah sampai mana ya?” seperti biasa murid-murid tidak menjawab pertanyaan pak makhfud. Semuanya pada ngobrol sendiri-sendiri. Sampai pak makhfud mengulang pertanyaannya kembali.
Pak Makhfud:”anak-anak materi i kita sudah sampai mana? Dengan nada lembut. Tetapi murid tetap tidak ada yang menjawab. Sampai dipertanyaan ketiganya pak makhfud bertanya dengan nada marah.
Pak makhfud:”materi kita sudah sampai mana!!!” kali ini murid diam karna takut dengan marahnya pak makhfud yang tidak pernah melihat pak makhfud marah.
Pak Makhfud:”mau sampai kapan kalian seperti ini? Dan murid masih terdiam karna takut dengan marahnya pak makhfud.
Pak Makhfud:”saya tanya mau sampai kapan kalian seperti ini? Kalian ini sudah besar dan bukan lagi anak kecil. Tidak bisakah kalian berfikir sedikit lebih dewasa? Fikirkan masa depan kalian fikirkan juga orang-orang yang ada disekeliling kalian, orang tua kalian, keluarga kalian. yang menaruh harapan besar kepada kalian.  Bapak mohon kepada kalian rubah sifat kanak-kanak kalian setidaknya hargai kami sebagai guru kalian, sabagai orang tua kalian disekolah. Asal kalian tahu kami ini rela mati demi kalian. Kami rela korbankan kehidupan kami demi masa depan kalian.”
    “Kalia tahu pak agung? Kalian tahu bagaimana kehidupannya?. Dia lebih memilih kalian dari pada keluarganya, dia lebih memilih mengajar disekolahan ini, yang asal kalian tahu. Pendapata kami itu kecil, yang tidak akan pernah cukup untuk menghidupi kehidupan kami. Apalagi pak agung yang sudah memiliki keluarga. Yang harus memikirkan masa depan anaknya. Pak agung sering cerita sama saya dan sama guru yang lainnya, bahwa dia setiap hari untuk makan saja susah, spp anaknya sering nunggak dan terakhir ini listrik rumahnya diputus. Dan yang harus klian tahu, pak agung bertahan disekalahan ini bukan karna uang. Tetapi karna dia ingin menghantarkan kalian menuju masa depan yang cerah. Dia rela menolak tawaran menjadi menager keuangan diperusahaan besar. Semata-mata untuk siapa? Untuk kalian!!” (disamping pak makhfud menceritakan keadaan pak agung, pak makhfud membayangkannya)
    “Dan kalian tahu bu dewi, kalian tahu bagaimana kehidupannya??asal kalian tahu bu dewi lebih memilih kalian dari pada anaknya. Anaknya bu dewi masih bayi, yang seharusnya mendapatkan kasih sayang yang besar dari ibunya. Tetapi bu dewi lebih rela meninggalkan anaknya dirumah demi membuat kalian pintar.”
    “Dan apakah buk dewi melakukan itu semata-mata karna uang? Sama sekali tidak anak-anak. Dia melakukan semua itu karna tulus saying sama kalian, kalau bu dewi sendiri mau, bu dewi bakal lebih memilih dirumah ngurusin anaknya. Karna soal uang bu dewi sudak tidak pusing. Suami bu dewi seorang pengusaha besar diindonesia ini. Yang pastinya penghasilannya lebih dari cukup untuk kehidupannya.” (disamping pak makhfud menceritakan keadaan pak agung, pak makhfud membayangkannya)
    “Fikirkan kata-kata bapak dan ingat, kami rela korbankan semuanya untuk kalian. Guru yaitu kami rela menjadi jempatan yang mana fungsi dari jembatan itu untuk pijakan kaki kalian untuk meraih kesuksesnya. Bapak mohon hargai kehidupan kalian, mulailah belajar berfikir sedikit lebih dewasa, wujudkan harapan orang-orang yang ada disekeliling kalian. Kami sayang kalian, kami selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian”
    Pak makhfud pergi meninggalkan kelas, dan untuk kali ini rencana para murid gagal. Mereka menangis terfikirkan kata-kata pak makhfud.

Scane 10.

Keesokan harinya,setelah pak makhfud marah-marah dikelas keajaiban datang. Para murid menghampiri guru-guru dan meminta maaf Atas semua kesalahan-kesalahan mereka..
Dan dimulai dari itu juga. Perubahan benar-benar terjadi, apa yang dinginkan para guru selama ini terkabulkan. Karena sudah terlihat:
-Para murid sudah tidak ada lagi yang terlambat.
-Tidak ada lagi murid yang mencoba untuk bolos kembali.
-anita dan nadia membayarkan uang yang seharusnya diberikan kepada pihak sekolah.
- murid mengikuti pelajaran dengan baik.
- disetiap para murid pulang sekolah, mereka mnuntun kendaraanya sampai keluar gerbang.
Dan melihat perubahan yang terjadi terlihat  4 pahlawan anak-anak bangsa itu tersenyum gembira.
Tamat

Nah itulah Contoh Membuat Story Board Film yang Benar dan Lengkap, Semoga Sobat Bisa Memahaminya Dan Mempelajarinya.. Teri makasih..

    Selamat Belajar.......)

Related Posts:

2 Responses to "contoh Story Board Serta cara pengambilan gambarnya"

  1. Ini ceritanya terinspirasi dari sekolah mana kalau boleh tau???...

    ReplyDelete